Tanggung jawab merupakan sifat
terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga
tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan
semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan
selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung
jawab.
Saya mempunyai sedikit hal yang bisa dibilang sama dengan judul di atas. Pada
hari minggu, 6 Mei 2012 kemarin saya mengalami kecelakaan di lapangan
Bulutangkis. Kecelakaan yang dimaksud disini buka seperti terjatuh atau seperti
kebakaran, tapi “Tidak Sengaja” mematahkan (baca = “tidak sengaja” membuat
patah) raket bulutangkis teman saya. Hal tersebut membuat saya cukup panik dan
merasa bersalah. Karena, walaupun hal ini sering terjadi dalam dunia
per-bulutangkis-an, tetap saja kalau saya yang menjadi pelaku – sekaligus “korban”,
rasanya tetap tidak enak. Jadi, saya harus bertanggung jawab terhadap kerusakan
raket tersebut dengan mengganti biaya las sebesar 50.000,-. Duit dari mana coba
(T,T) tetapi karena saya sudah dewasa, maka saya harus belajar untuk
bertanggung jawab. Dan saya harus menabung selama 1 minggu lebih untuk
pengorbanan ini. Dan karena hal ini juga, saya jadi menunda rutinitas saya
seperti jalan- jalan di mall, toko buku, dan ke warnet. Dan syukurlah, akhirnya
hutang saya ini terbayar juga. Puji Tuhan
Dari kasus di atas saya dapat merangkum bahwa sesungguhnya tanggung jawab itu
dapat dilakukan oleh semua umur, tanpa pandang bulu, dan yang terpenting adalah
niat baik kita. Hal yang terpenting adalah tidak ada ruginya kita bertanggung
jawab terhadap apapun, biarpun itu sulit, yang penting tidak menambah dosa :p .Mari
kita tanamkan sikap dan rasa tanggung jawab kita dalam kehidupan kita ini.
Sumber
:
No comments:
Post a Comment