Penduduk, Masyarakat, dan kebudayaan

Penduduk, Masyarakat, dan kebudayaan
Penduduk adalah

1. Orang yang tinggal di daerah tersebut, atau
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Berhubung saya asli orang batak, maka saya ingin memperkenalkan kota asal, adat masyarakat dan kebudayaan saya kepada anda , yaitu kebudayaan batak di kota medan. Kota Medan adalah Ibukota Privinsi Sumatera Utara, Indonesia. Medan terkenal dengan Mottonya, yaitu Bekerja sama dan sama- sama bekerja untuk kemajuan dan kemakmuran Kota. ,penduduk dan masyarakat di kota medan terkenal dengan bahasa batak nya yang fasih dan lancar. tidak hanya itu masyarakat Medan juga di kenal sebagai orang yang memiliki sikap dan karakter yang keras dan konsisten. Konsisten dalam tujuan mempertahankan harga diri atau martabatnya di hadapan siapapun. Sementara itu, orang Batak terbiasa bersuara keras, karena faktor lingkungan yang membentuknya. Seperti diketahui tanah asal orang Batak memang tidak memungkinkan mereka untuk berleha-leha dalam hidup, selain daerahnya berbukit-bukit, tanahnyapun kurang begitu subur untuk bercocok tanam. Selain itu Jarak antara rumah yang satu dengan yang lain agak berjauhan sehingga diperlukan berteriak untuk berkomunikasi. Namun demikian seperti saya jelaskan di atas, perasaan orang Batak sangat "halus". Jadi untuk menghadapi sifat "keras" mereka, anda hanya perlu santai aja, gak perlu ikut-ikutan keras. Memang itulah ciri khas orang Batak, orangnya ceplas-ceplos, tidak mau memendam perasaan, kalau tidak senang langsung diutarakan. (tapi saya nggak gitu – gitu amat kok, hehe). Demikian pula mereka konsisten dengan "satu isteri dan satu agama / kepercayaannya". Hal ini bukan berarti tidak ada yang tidak percaya pada Tuhan. (ini menyangkut soal pribadi, sebab asal-usulnya kepercayaan Masyarakat Batak adalah animisme.
disini kalian bisa temukan segala jenis makanan ataupun kebudayaan yang tidak ada di daerah lain, seperti contoh :
1. Bika Ambon
Ini adalah kue lapis yang enak dan nikmat. makanan ini adalah makanan yang paling populer di medan. Anda bisa jumpai makanan ini di belakang pasar petisah.

2. Daun singkong tumbuk (Daun Ubi Tumbuk)
Ini dalah sayur khas mandailing. Pembuatannya adalah daun ubi di tumbuk menggunakan alu.

3. Roti Ketawa
Kue ini disebut juga biji salak., karena bentuknya kayak bijik salak. kue ini dikatakan kue ketawa karena mempunyai mulut yang seperti ketawa. dijamin kue ini adalah kue keras. Dilarang keras kakek-kakek mekan ini dikarenakan g bs makan.



4. Pisang Molen
Pisang molen adalah suatu hidangan ringan berbahan baku pisang yang dilapisi lembar-lembar adonan dan kemudian digoreng. Hidangan ini merupakan variasi dalam pengolahan dari pisang goreng.


5. Soto Medan
Soto ini khas dari medan. yang pasti berbentuk soto donk.

6. Durian
Siapa yang tidak kenal buah yang satu ini. Luarnya sangat mengerikan dikarenakan mempunyai duri yang tajam. akan tetapi isinya sangat nikmat dan enak.


Dan masih banyak lagi ciri khas dari kota Medan ini , Setelah masalah ciri khas Medan mari kita lihat data penduduk di kota Medan :

Jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2010 adalah sebesar 2.109.339 jiwa dengan luas wilayah 8.001/km². dengan jumlah penduduk sebanyak itu maka Kota Medan dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.
Unsur Budaya
A. Bahasa
Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.

B. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.

C. Teknologi
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

D. Organisasi Sosial
a. Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.

E. Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya, Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.

F. Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.

G. Religi
Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.

H. Kesenian
Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang .
NILAI BUDAYA

1. Kekerabatan
Nilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya, orang-orang dalam satu kelompok saling menyebut Sabutuha (bersaudara), untuk kelompok yang menerima gadis untuk diperistri disebut Hula-hula. Kelompok yang memberikan gadis disebut Boru.
2. Hagabeon
Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baik-baik.
3. Hamoraan
Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial.
4. Uhum dan ugari
Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji.
5. Pengayoman
Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu.
6. Marsisarian
Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.
Sisi Positif :
1. Kekompakan, dan sosialisasi
2. Saling Mengasihi
3. Identitas Budaya
4. Wujud kasih tuhan.

Sisi Negatif :
- menurut saya hampir tidak ada sisi negatif nya dari kebudayaan kota Medan yang satu ini ..

Itulah informasi sedikit mengenai penduduk , masyarakat dan kebudayaan di kota Medan.

2 comments: