Hacker Inggris berhasil mengakses jaringan milliter AS dari London dengan modem dial-up 56Kbps

Seorang pria berkebangsaan Inggris yang menjadi orang yang dicari-cari di Amerika Serikat karena menerobos ke jaringan NASA dan Pentagon dalam sebuah aksi ‘hacking pada instalasi militeer terbesar dalam sejarah’ kalah dalam sidang banding. Artinya, ia akan segera diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani persidangan. Gary McKinnon, 43 tahun, telah berkutat selama tiga tahun terakhir dalam pengadilan untuk menghindari ekstradisi. Usahanya bahkan terus berlanjut sampai ke European Court of Human Rights. Tetapi tampaknya ia kehabisan pilihan setelah pengadilan tinggi Inggris tidak mengabulkan keinginannya untuk diadili di tanah airnya. McKinnon, yang disebut oleh pengacaranya sebagai “penggila UFO” menggunakan internet untuk mencari kehidupan di luar angkasa. Ia dituduh telah menyebabkan gangguan terhadap seluruh jaringan angkatan darat Amerika Serikat di Washington yang terdiri dari 2 ribu lebih komputer selama 24 jam. Ia ditangkap tahun 2002 setelah jaksa AS menuntutnya dengan tuduhan mengakses komputer secara ilegal termasuk sistem milik Pentagon dan NASA, serta menyebabkan kerugian senilai 700 ribu dolar AS. Ketika itu ia mengaku hanya seorang pengguna komputer yang ingin mengetahui apakah ada kehidupan lain selain di bumi dan menjadi terobsesi setelah menjelajah jaringan data militer untuk mencari bukti akan adanya sesuatu di luar angkasa. Ia menggunakan komputer dengan modem dial-up 56Kbps di rumahnya di London tanpa menggunakan proteksi apapun tetapi berhasil menghindari setiap pengamanan yang digunakan oleh jaringan komputer militer AS. Sesuai undang-undang yang berlaku di Amerika Serikat, McKinnon bisa menghadapi hukuman sampai 70 tahun penjara. Sejumlah media Inggris beserta teman dan keluarga telah menggalang kampanye untuk mencegah ekstradisi McKinnon. Dan keluarnya keputusan pengadilan tinggi di Inggris telah membuat Janis Sharp, ibu dari McKinnon kecewa. Meski begitu ia tetap tidak putus asa. “Sangat disayangkan, dan mereka seharusnya malu,” ucapnya pada sejumlah reporter, seperti VIVAnews kutip dari Telegraph, 1 Agustus 2009. “Menurut saya Obama mungkin tidak mengetahui hal ini karena banyak hal yang perlu ia perhatikan. Tetapi saya akan coba meminta kebijakan dari Obama. Permintaan ekstradisi ini berasal dari era presiden Bush, bukan Obama. Menurut saya Obama tidak menginginkan ini terjadi,” ucapnya.

No comments:

Post a Comment