Delphine Lalaurie (Wanita Tersadis)


Dilahirkan dengan nama Delphine Macarty di Circa tahun 1775. anak dari pasangan Louis Macarty dan Venue Lecomte, yang merupakan anggota terkemuka atau bangsawan dari komunitas New Orleans. Konon kabarnya, ibu dan adik Delphine tewas terbunuh akibat pemberontakan para budak. Sedangkan sepupu Delphine, Auguste Macarty terpilih menjadi walikota di New Orleans pada tahun 1815, dimana secara tidak langsung bisa membuat Keluarga Delphine menjadi orang terkemuka di New Orleans. Tahun 1820 Auguste Macarty akhirnya turun jabatannya.

Delphine menikah pertama-tama dengan Don Ramone de Lopez Angulo pada tahun 1800, yang akhirnya meninggal taun 1804 di Havana Cuba. Ditahun 1808 dia menikah lagi dengan seorang bandar budak, Jean Blanque. Yang akhirnya mati juga pada tahun 1816. Kemudian dia akhirnya menikah dengan seorang dokter ahli jiwa bernama Dr. Louis Lalaurie pada tahun 1825. Yang dimana pasangan itu membeli sebuah rumah mewah di 1140 Royal St pada tahun 1831. dan pada saat itu Delphine memegang posisi pusat di kehidupan sosial New Orelans. Dengan kata lain, disegani.

TKPDelphine sering membuat pesta-pesta mewah dan meriah dengan para tamu undangan orang-orang yang terkemuka di kota itu. Padahal di tempat itu merupakan tempat yang mengerikan karena kelakuan bengis dan menakutkan dari Delphine Lalaurie, dengan cara menyiksa para pelayannya dengan keji dan mungkin bisa menjadi cerita nyata yang paling menakutkan di Perancis sampai hari ini.

Pada tahun 1833, tersebar berita heboh, beberapa tetangganya pernah melihat dengan sekilas, Delphine sedang menguliti seorang pelayan wanita di halaman belakang rumahnya yang luas itu! Dan berita itu cepat menyebar ke pelosok kota saat itu.

Delphine memperlakukan pelayan2nya dengan sangat kejam. Menurut satu cerita ada seorang pelayan wanita yang masih muda sedang mengikatkan rambut Delphine di kamar tidur atas. Tapi secara tidak sengaja pelayan itu mencabut rambut Delphine, tentu saja Delphine langsung marah besar!! Pelayan itu langsung lari dari Delphine, karena takut akan menjadi sasaran amukan dari amarah Delphine yang menjadi-jadi. Akhirnya pelayan itu memanjat tembok rumah itu tapi akhirnya jatuh dan mati. Lalu mayatnya dengan cepat dibawa langsung kedalam rumahnya, tapi sebelum diselidiki oleh para tetangga, tetangga2 itu menyangka bahwa sebelumnya mayat itu sudah dikubur dengan baik di pekarangan belakang rumah delphine.



Pernah ada situasi yg dialami oleh seorag hakim bernama Jean Francois Canonge, beliau masih teman dari Lalauries. Canonge membuat janji untuk bisa datang kerumahnya untuk melihat kesejahteraan para pelayan Delphine. Yaa akhirnya hakim itu terkejut dan prihatin atas keadaan para pelayan Delphine. Akhirnya dia “menyita” pelayan2 Delphine untuk dilelang ulang dan Delphine harus membayar denda atas kejadian ini sebesar $300. Herannya, para pelayan tersebut dibeli kembali oleh keluarga Delphine yang lain, lalu dikembalikan lagi ke Delphine.




Pada tanggal 10 april 1834 sedang berlangsung pesta di rumah Delphine. Secara tiba-tiba keluar api dari arah dapur rumah mewah tersebut. Letak dapur di rumah itu terpisah dari rumah utama dan halaman belakang. Para petugas harus masuk ke area dapur melalui halaman rumah. Lalu dengan segera mereka menerobos masuk, dan…… Betapa terkejutnya mereka begitu masuk disana ada dua orang pelayan yang sedang terikat oleh rantai di kompor dapur. dan terlihat jelas bahwa mereka sengaja melakukan itu untuk mendapakan perhatian dari orang. Dan akhirnya api dapat dimatikan.

Tapi kejadian penemuan dua pelayan itu belum apa-apa, ketika petugas pemadam mencoba memasuki daerah loteng dimana ditunjukan oleh beberapa orang pelayan agar segera kesana. Pintu menuju loteng dibaut, sehingga pemadam kebakaran harus menggunakan alat pendobrak pintu untuk menjebol pintu. Ketika pintu terbuka, apa yang mereka lihat cukup untuk membuat isi perut keluar dan mual-mual. Begitu pintu terbuka seluruh area berjalan di loteng itu bau busuk!



Dari beberapa saksi yang menyaksikan disana, mereka begitu jelas melihat lusinan pelayan yang sudah tidak jelas lagi bentuknya, ada yang dipotong-potong, juga ada yang terikat di tembok atau lantai. Lebih parahnya dan merupakan pemandangan yang mengerikan, ada yang menjadi objek untuk operasi eksperimen!

Ada potongan daging yang terdapat di bawah karpet sampai hiasan dinding. Ada satu pelayan lelaki terlihat sangat aneh dan akhirnya seperti menjadi korban pergantian alat kelamin. Ada pelayan yang kepalanya dilubangi dan ada tongkat seperti “stir di kepalanya”. Ada pelayan wanita terkurung di kandang yang kecil, parahnya tangan dan kakinya seperti habis dipotong kemudian disambungkan lagi, dijadikan seperti kepiting!

LaLaurie’s HouseAda pelayan wanita yang kaki dan tangannya dipotong, lalu bagian sudut dari dagingnya di iris-iris halus sehingga terlihat seperti ulat bulu. Ada pelayan yang mulutnya dijahit dan dibiarkan hingga mati kelaparan. Ada juga yang tangannya dipisah-pisahkan dari anggota badan yang lain. Ada pelayan yang sampai isi perutnya dikeluarkan, ususnya juga sampai terurai-urai di lantai. Ada pelayan yang masih muda, kulit mukanya terkelupas, sampai otot mukanya terlihat, hingga keluar darah dari urat halus. Beberapa mulutnya dijahit dan kelaparan sampai mati, yang lainnya lagi tangannya dijahit dengan bagian badan yang lainnya.

Selain itu juga ditemukan di loteng berupa cangkir dan mangkok yang didalamnya penuh dengan zat-zat berwarna merah. Dan juga selain itu di lantai banyak botol-botol yang berisi sama, zat berwarna merah berserakan di lantai. Yang akhirnya diketahui bahwa zat cair berwarna merah itu adalah darah!

Luka-luka yang mereka alami sudah terinfeksi oleh penyakit dan kuman-kuman hingga lalat dimana-mana. kebanyakan koraban sudah mati, tapi buat yang masih hidup mereka memohon-mohon agar dibunuh saja, jadi penderitaan mereka cepat berakhir.

Penemuan-penemuan ini dilaporkan dan dimuat di koran-koran pada hari berikutnya. Hingga akhirnya mereka bergerombol mendatangi rumah mewah tersebut, menuntut mereka untuk diadili, tapi sayang, sungguh sangat disayangkan. Delphine sudah kabur menggunakan kereta kuda sebelumnya. Akhir nasib Delphine tidak diketahui, dia gagal ditangkap. banyak spekulasi menyatakan bahwa dia mati gara kecelakaan berburu babi hutan, ada juga berita dia mati dengan tenang ditengah-tengah keluarganya.

No comments:

Post a Comment